Cirebon || Metrosurya.net – Ketua Umum Gerakan Rekanan Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Rosario de Marshal alias Hercules dan anaknya Herdinand mengunjungi Keraton Kesepuhan Cirebon, Minggu, 5 November 2023.
Hercules dan putranya Herdinand datang ke situs yang memiliki akar sejarahnya Keraton Kesepuhan Kota cirebon Jawa Barat.
Hercules dan putranya dalam itu bukan untuk urusan resmi atau politik, melainkan momen emosional untuk semakin mengkokohkan ikatan kerajaan dengan masyarakat.
Kunjungan istimewa Hercules dan anaknya Hercules diterima oleh Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Gumelar Soeryadiningrat, didampingi Patih Anom Mohammad Nusantara, di Bangsal Prabayaksa, Keraton Kesepuhan, Kota Cirebon.
Keraton Kasepuhan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Kesultanan Cirebon, menandakan perjalanan panjang dan gemilang kerajaan ini.
Patih Sepuh di wawancara oleh Media mengungkapkan gemilang sejarah dan pentingnya Keraton Kesepuhan dalam sejarah Cirebon.
Keraton ini didirikan oleh Pangeran Walangsungsang pada abad ke-14, yang kemudian mewariskan kepemimpinannya kepada Sunan Gunung Jati, membawa bersama warisan budaya yang tak ternilai harganya hingga hari ini,” ungkapnya.
Patih Sepuh merasa bersyukur dan berharap agar silaturahmi ini mendapat berkah dari Allah SWT, serta agar Keraton Kesepuhan dapat terus menjalankan tradisi budayanya yang kaya dan tetap eksis.
Sementara Hercules terlihat tak mampu menahan ungkapannya. Sesekali mantan preman Tanahabang itu menyeka air mata yang membasahi pipinya, sambal berbicara tentang perjalanan hidup yang menakjubkan.
Namanya yang dikenal luas ternyata tidak mengubah kerendahan hatinya. Hercules merasa dihormati dan diterima oleh masyarakat Cirebon dengan luar biasa, meskipun dia adalah seorang tokoh nasional.
Hercules membagikan pengalaman hidupnya yang menginspirasi, menyatakan bahwa semuanya adalah hasil dari kehendak Allah dan petunjuk-Nya.
Sementara dia berbicara tentang pentingnya tetap rendah hati dan berada bersama dengan rakyat kecil, mengingatkan akan sifat kemanusiaan yang mendalam dalam dirinya.
“Kekuasaan bukan milik manusia, melainkan milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” tegas Hercules, sambal kembali menyeka air mata yang masih mengalir.
Dia juga memaparkan tekadnya untuk terus menjalin silaturahmi dengan masyarakat Cirebon dan membawa pesan positif kepada mereka.
Kunjungan istimewa ini menjadi bersejarah dalam hubungan antara Keraton Kesepuhan dan GRIB. Semua pihak berharap bahwa kerja sama ini akan terus berlanjut untuk kebaikan bersama dan pelestarian budaya Cirebon.
Usai Sambutan, H Hercules memberikan santunan kepada anak-anak yatim. Tindakan ini menggambarkan sisi kemanusiaan yang tulus dari seorang tokoh besar.
Ia terlihat penuh kasih sayang saat memberikan santunan, bahkan mengusap kepala dan bahu anak-anak yatim dengan penuh kehangatan.
Dalam sesi wawancara, Hercules kembali menegaskan bahwa kunjungannya ke Cirebon ini murni untuk silaturahmi dengan Keluarga besar Keraton Kesepuhan, anak yatim sama masyarakat kesepuhan Kota Cirebon, dan bukan untuk urusan politik. Dia memahami bahwa ada waktu dan tempat yang tepat untuk berbicara tentang politik, tetapi hari itu adalah tentang berbagi kasih dan pesan kemanusiaan.
Pertemuan di Keraton Kesepuhan hari itu bukan sekadar acara resmi, tapi juga puncak kehangatan dan empati di tengah kemegahan sejarah.
Ini adalah contoh nyata bahwa bahkan di tengah gemerlap dunia politik, kemanusiaan dan kearifan lokal dapat menyinari hati manusia yang besar.
Nurhari – MS