Medan //Kasih sayang, cinta dan rasa saling percaya keutuhan rumah tangga juga dipengaruhi oleh keintiman pasangan. Namun hubungan seks yang berkualitas seringkali membuat hubungan rumah tangga lebih awet.
Hubungan suami istri yang rutin dan berkualitas berdasarkan hasil penelitian bisa membuat pasangan lebih nyaman.
Pasangan suami istri idealnya melakukan hubungan menurut para ahli hubungan seks dilakukan seminggu dua sampai tiga kali.
Tapi jika dilakukan secara berlebihan atau setiap hari, maka salah satu pasangan bisa letoi alias lemot mirip dodol.
Kisah ini yang dialami seorang pria bernama Bedol (bukan nama sebenarnya), dan istrinya sebut saja Indoy (bukan nama sebenarnya).
Rumah tangga yang mereka bina sudah selama hampir lima tahun harus bubar akibat dirinya tak sanggup melayani kebutuhan seks istrinya disebut di luar normal alias hiperseks.
Istrinya begitu dominan dalam segala hal, termasuk urusan memenuhi kebutuhan nafkah batin.
Konon katanya, sang istri minta dilayani sampai 15 kali dalam sehari. Jika tidak dilayani maka ujung-ujungnya terjadi perang besar.
Menikah dengan wanita pujaan selama 5 tahun awalnya merupakan kebahagiaan bagi sang suami. Namun kebahagiaan itu berubah menjadi penderitaan.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, sang suami sempat terbaring lemas di ruangan rumah sakit karena menjadi korban dari istrinya.
Pria ini menjadi korban diracun oleh isterinya. Penyebab istrinya itu tega meracun suaminya karena sudah tak mampu lagi membuatnya bahagia.
Menurut istri korban bukan hanya berang dengan kegagalan suaminya dalam memberinya nafkah batin. Istrinya itu juga marah mengetahui suaminya itu dikabarkan diam-diam menikah dengan wanita lain.
Dua hal ini yang membuatnya nekat meracuni suaminya. Sedangkan pengakuan berbeda dikatakan sang suami. Ia akan menceraikan isteri kerana tidak sanggup lagi melayani nafsu istri yang begitu kuat.
Ia yang bekerja sebagai tukang angkat-angkat barang ini merasa tak sanggup melayani istrinya itu.
“Saya macam diperkosa, baik pagi, siang dan malam oleh istri sampai 15 kali sehari, padahal pekerjaan saya ini angkat barang” katanya sesuai dikutip dari bangkapos.com.
“Untuk melayani isteri saya terpaksa minum obat kuat sejak dua tahun lalu,tapi beberapa kali saya justru kerap mengalami masalah jantung”, katanya.
Menurutnya, sang istri yang mementingkan diri memaksanya untuk melakukan hubungan tanpa melihat kesehatannya terlebih dahulu.
Jika sang suami yang menolak membuat isteri berang hingga bertindak mengancam meracuninya. Pada awalnya sang suami menganggap ancaman itu hanya gurauan istrinya saja.
Namun setelah melakukan pemeriksaan di rumah sakit ternyata sang suami divonis mangalami masalah usus akibat kena racun.
Sejak itu sang suami yang tidak berpuas hati dengan istri dan merasa nyawanya terancam membuat laporan polisi.
Hubungan intim berubah menjadi petaka dalam hidup pria 43 tahun ini. Bahkan pria yang sudah menikah selama 10 tahun itu dibuat frustasi gara-gara “nafkah batin”.
Tapi lama-kelamaan ia mulai remek menuruti hawa nafsu berbicara. Istri setiap hari bisa meminta sampai berkali- kali, dia senang, gegerku (punggung) putus, kata sang suami.
Akhirnya rumah tangga mereka berujung perceraian di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya. Sang suami mengaku ingin mencari istri yang hasrat seksnya normal-normal saja.
“Saya mulai sadar, kalau istri itu hiperseks. Memang kan lelaki yang pengenan, ini kebalikan aku kayak diperkosa pagi, siang, malam, sama istri. Kalau siang, aku enggak kerja gitu, kerja siangnya angkat-angkat barang,” katanya.
Sang suami sebenarnya sudah sering diundang minum obat penguat sampai ramuan alami. Beberapa kali berhasil, namun beberapa kali gagal, sering kali ereksi dulu sampai jantung berdetak cepat.
(KRO/RD/bgkpos.com/Sat)