SURABAYA metrosurya.net
Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) kembali menunjukkan komitmen kuat dalam memberantas peredaran narkoba. Sepanjang periode 21 Oktober hingga 25 Desember 2024, Polda Jatim dan jajaran Polres berhasil mengungkap 819 kasus narkoba, mengamankan 1.048 tersangka. Pengungkapan ini merupakan bagian dari program 100 Hari Asta Cita, strategi pemerintah untuk memutus rantai peredaran narkoba.
“Kami berkomitmen untuk terus menindak tegas jaringan narkoba, baik internasional maupun domestik. Dengan dukungan penuh dari seluruh jajaran dan masyarakat, kami optimis dapat menekan peredaran narkoba di wilayah Jawa Timur,” tegas Kombes Pol Robert Da Costa, Dirnarkoba Polda Jatim, dalam konferensi pers, Senin (30/12/2024).
Pengungkapan Besar Jaringan Narkoba Internasional
Salah satu pencapaian terbesar adalah penyitaan 16 kg sabu dari jaringan internasional Malaysia-Sumatera-Jawa Timur. Selain itu, Polda Jatim juga berhasil membongkar jaringan narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) dengan barang bukti berupa 2,5 kg sabu.
“Upaya ini tak hanya menghentikan peredaran narkoba, tetapi juga memutus jalur logistik yang kerap dimanfaatkan para bandar,” tambah Kombes Robert.
Hasil Penangkapan Signifikan
Dalam pengungkapan kasus ini, Polda Jatim mencatat barang bukti narkotika dalam jumlah besar, meliputi:
- Sabu-sabu: 22,9 kg (Direktorat) dan 7,23 kg (Polres).
- Tembakau gorila: 461 gram.
- Obat keras berbahaya (OKB): 75.759 butir (Polres) dan 886 butir (Direktorat).
- Ganja: 30 gram.
- Ekstasi: 886 butir.
Tidak hanya itu, Direktorat Reserse Narkoba juga mengungkap kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait narkoba dengan nilai aset mencapai Rp1,1 miliar.
Sinergi dan Inovasi
Kapolda Jatim menegaskan pentingnya kolaborasi antara kepolisian, TNI, dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Timur. Selain itu, Polda Jatim terus meningkatkan inovasi pelayanan berbasis teknologi untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan kepolisian.
Keberhasilan Polda Jatim ini tidak hanya menunjukkan keseriusan dalam memberantas narkoba, tetapi juga menjadi bukti nyata dari efektivitas pendekatan sinergis dan inovatif. Dengan berbagai pencapaian ini, Jawa Timur diharapkan menjadi wilayah yang semakin aman dan bebas dari ancaman narkoba.
(Dex)