KOTA BEKASI // Hampir tiga bulan korban perampasan motor yang terjadi di Kantor Koperasi belum ditindaklanjuti Penyidik Polres Bekasi Kota, diduga seakan tutup mata penyidik Polres Bekasi Kota belum memanggil ke tiga terlapor yang menjadi karyawan Koperasi simpan pinjam tersebut, berinisial AI, SL dan RY berdasarkan Nomor Laporan Polisi: LP/B/1315/VII/2024/SPKT.Sat.Reskrim/Restro Bks Kota/Polda Metro Jaya, tertanggal 29 Juli 2024.
“Udah hampir tiga bulan saya disuruh sabar sama penyidik, sampai sekarang terlapor belum ada yang ditangkap, padahal salah satu orang terlapor yang nyuruh debt colector untuk rampas motor saya, masih kerja disitu,” keluh Fadli yang kini sebagai pelapor
Fadli Ahmad Yusuf selaku korban perampasan menceritakan awal perampasan yang terjadi pada dirinya sekitar tiga bulan lalu di Kantor Koperasi tempat dirinya menggadaikan surat BPKB miliknya sampai akhirnya motor yang tidak dijaminkan ikut dirampas oleh orang yang menurutnya suruhan salah satu karyawan Koperasi.
“Awalnya saya gadaikan BPKB metor saya yang pertama setelah itu saya tidak sanggup untuk bayar, berhubung unit motornya saya gadaikan akhirnya pihak koperasi menebus motor saya buat dititipkan sebagai jaminan sampai saya bisa bayar, setelah itu orang yang ngaku nalangin buat nebus ngambil unit motor saya yang jelas gak ada hubungannya sama koperasi,” tutur Fadli, Rabu (02/10/2024).
Lanjut Fadli, dirinya ketika unit sepeda motor miliknya yang lain dirampas, pria yang bekerja sebagai ojek online itu merasa dalam intimidasi dan terancam saat dirinya dirinya dibawa keliling disekitaran Polres Bekasi Kota sampai terlapor mengaku sebagai anggota Polres Bekasi Kota.
“Waktu itu saya sempet diancam mau dibawa Polres terus saya dibawa dideket Polres, katanya kalo gak nyerahin saya mau dimasukin kedalem, karena saya ketakutan jadi saya pasrah pas motor saya dirampas, padahal motor saya gak ada sangkut pautnya,” ucapnya.
Setelah perlakuan oknum yang mengaku anggota Polisi itu, saat sampai di kantor koperasi tempat dirinya menjaminkan BPKB miliknya, oknum tersebut menawarkan untuk segera ditebus dengan jumlah yang tidak sesuai dengan alasan untuk berkordinasi dengan Polres Bekasi Kota.
“Saya diminta buat tebus motor saya yang dirampas sebesar empat juta setengah setelah itu berubah jadi enam juta, padahal dia nebus motor yang saya gadein cuma dua juta alesannya buat kordinasi ke polres sama biaya tarik,”lirihnya.
Setelah kedua kendaraan roda dua miliknya sudah tidak ada kini Fadli tidak bisa mencari rezeki dengan profesinya sebagai ojek online.
Fadli berharap pihak kepolisian agar berkerja secara profesional serta dapat cepat menangkap ketiga terlapor pelaku perampasan.
“Saya berharap terlapor secepatnya ditangkap supaya gak ada korban lagi selain saya, saya gak ngerti gimana SOP nya katanya saya suruh kirim sendiri surat undangan ke terlapor, yang penting saya mau motor saya kembali soalnya motor itu gak ada sangkutannya sama Koperasi,”tutupnya
Ketika dikonfirmasi melalui pesan whatsapp Humas Polres Bekasi Kota, AKP Suparyono menjawab akan melakukan pengecekan laporan polisi tersebut. (Faresi)