Korlantas Siapkan Contraflow-One Way di Ruas Tol Trans Jawa Saat Mudik Lebaran.

Img 20240329 Wa0010

Jakarta || Metrosurya.net – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan melakukan sistem contraflow hingga one way di beberapa ruas Jalan Tol Trans Jawa saat mudik dan arus balik berlangsung. Titik-titik contraflow maupun one way pun sudah ditetapkan sejauh ini.

“Ada beberapa cara bertindak yang kita lakukan, mulai dengan contraflow, kemudian one way. Nanti dari Km 36 hingga 72 contraflow, dari Km 72 hingga 414 di Kalikangkung one way dan waktunya sudah kita tentukan,” ungkap Kepala Korlantas Polri Irjen Aan Suhanan di gedung Bareskrim Polri, Kamis (28/3/2024).

Bacaan Lainnya

Aan mengatakan pemberlakuan contraflow hingga one way dimulai pada Jumat (5/4) pukul 14.00 WIB. Namun dia menjelaskan sistem ini tidak berlaku di ruas Tol Jagorawi arah Merak.

“Mulai tanggal 5 nanti, hari Jumat 14.00 WIB, ini akan kita berlakukan one way, contraflow, pembatasan angkutan barang sumbu 3 ke atas dan pembatasan kendaraan pribadi untuk melewati jalur tol terutama,” jelas Aan.

“Tidak semua jalur tol, terutama Km 0 di Cawang sampai Km 414 di Kalikangkung. Jadi tol di Jagorawi ke Merak tidak diberlakukan gage,” sambungnya.

Aan mengungkapkan langkah-langkah pembatasan ini dilakukan untuk mencegah kemacetan total yang kerap terjadi saat mudik. Dia juga mengatakan bakal melakukan one way di jalan arteri. Titik penerapan one way jalur arteri akan diberlakukan di Cirebon.

“Kemudian kenapa karena tol itu? Kita sudah melakukan simulasi, di ruas jalan tersebut V/C ratio-nya itu ada 1,7, artinya merah ini, berhenti, macet total, stuck kalau kita tidak lakukan intervensi tadi mulai contraflow, pembatasan jalan, dan gage,” ungkap Aan.

“Untuk di arteri sendiri, untuk mengantisipasi kepadatan itu kita juga akan melakukan hal yang sama rekayasa lalin seperti di Cirebon. Efek one way ini biasanya padat dan akan kita atur. Biasanya kepadatan di Kota Cirebon, kita akan alihkan ke Indramayu. Itu sudah kita siapkan rekayasa lalin yang nantinya pada saat arus lalin puncak, indikator arus lalinnya memang padat kita akan lakukan rekayasa lalin sampai pengalihan arus,” tambahnya.

Dia pun menekankan penerapan contraflow maupun one way tidak serta-merta dilakukan begitu saja. Melainkan dilakukan pemantauan lebih dulu melalui traffic counting, baik di tol maupun jalur arteri.

“Kemudian kita juga menggunakan teknologi untuk memantau ini dengan traffic counting yang sudah kita siapkan di tol dan arteri. Jadi rekayasa lalin ini tidak ujug-ujug, itu berdasarkan data yang ada,” imbuhnya.

Nuhari – MS

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *