Jakarta//metrosurya.net, – Pembinaan Teknis (Bintek) Penyusunan Aturan Pelibatan / Rules of Engagement (RoE) TA. 2024 secara resmi ditutup oleh Kepala Dinas Hukum Angkatan Laut (Kadiskum TNI AL) Laksamana Pertama TNI Farid Ma’ruf, S.H., M.H., bertempat di Aula Harimau Gedung Aldebaran Kolat Koarmada I, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Jumat (28/06).
Kegiatan yang dilaksanakan selama satu minggu ini diikuti 30 Perwira berpangkat Letnan Dua sampai dengan Letkol dari Mabesal, Koarmada RI, Koarmada I, Pushidrosal, Puspenerbal, Seskoal, Kolinlamil, Kormar, dan Lantamal III. Dilaksanakannya Pembinaan Teknis bertujuan untuk menyamakan pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam Penyusunan Aturan Pelibatan atau Rules of Engagement (ROE), sehingga dalam pelaksanaan tugas operasi dapat sesuai dengan hukum dan hak azasi manusia (HAM) yang berlaku.
Kadiskumal dalam sambutannya menjelaskan bahwa para peserta telah mengikuti Bintek Penyusunan Aturan Pelibatan/Rules of Engagement guna meningkatkan pengertian, pemahaman dan pengetahuan mengenai aturan pelibatan, yaitu suatu direktif komando atas terkait dengan pembatasan bagi komando-komando satuan bawah yang berada dilapangan dalam mengambil inisiatif penggunaan kekuatan dan kekerasan dalam setiap pelibatan yang dihadapi, dengan melihat potensi dan resiko serta keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan pada suatu wilayah, dan peristiwa. Sehingga dalam kepatuhannya dapat dipertanggungjawabkan secara komando.
“Saya berharap agar pengetahuan yang telah diperoleh para peserta melalui proses belajar mengajar di kelas dari para narasumber profesional dan kompeten dapat diimplementasikan dilapangan atau dalam penugasan”, pesan Kadiskumal.
Pada Bintek tersebut melibatkan pengajar/instruktur yang berasal dari jajaran Mabes TNI (Staf Operasi TNI dan Babinkum TNI) serta dari jajaran TNI Angkatan Laut (Sopsal, Diskumal, Koarmada RI, dan Satrol Lantamal III).
Pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan komitmen Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam upaya membangun sumber daya manusia atau prajurit yang unggul, prajurit yang berkualitas, bermoral, profesional, dan berani mengambil resiko terhadap keputusannya, serta meningkatkan kemampuan dalam bidangnya masing-masing guna mewujudkan TNI AL yang profesional dan berdaya saing global.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.